Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan uji coba teknologi sistem bayar tol tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLLF) pada akhir tahun ini. Uji coba memang diketahui akan dilakukan pada beberapa ruas jalan tol.
Kepala Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan I Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Galuh Permana Waluyo mengatakan uji coba dilakukan sebelum bayar tol tanpa setop ini resmi digunakan masyarakat.
"Kita harapkan teknologi ini bisa mulai dilakukan uji coba pada akhir tahun ini," ujarnya dikutip dari Antara, Sabtu (8/10/2022).
Galuh menambahkan teknologi nirsentuh ini untuk mengurangi kemacetan di jalan tol. Ia mengungkap berdasarkan data Bank Dunia ada kerugian sekitar US$ 4 miliar per tahun akibat kemacetan, jika terjadi kemacetan di jalan tol kerugian tercatat sekitar US$ 300 juta.
"Hal ini tentunya berpengaruh pada produktivitas di Indonesia karena banyak hal-hal yang terhambat," kata Galuh.
Untuk diketahui, teknologi MLFF merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna jalan tol bayar tol tanpa setop. MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan memungkinkan pengguna tol melakukan transaksi melalui aplikasi khusus di smartphone.
Manfaat penerapan teknologi MLFF, antara lain dapat menghilangkan kemacetan di gerbang tol karena tidak terjadi antrean kendaraan, mengurangi polusi, dan emisi karbon.
Kemudian mendukung digitalisasi pembayaran dengan membuka opsi seluruh instrumen pembayaran, serta efisiensi biaya operasional pengumpulan tol oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan jaminan BUJT tetap menerima 100 persen pendapatan tol.
Sebelumnya, Kepala BPJT PUPR Danang Parikesit mengungkapkan terdapat rencana uji coba sistem bayar tol tanpa setop yang akan dilaksanakan pada Desember 2022.
Pemberlakuan penuh MLFF akan dilaksanakan pada tahun 2023 atau 2024 setelah melalui serangkaian uji coba dan masa transisi, yang artinya implementasi MLFF tidak akan secara serentak dilakukan pada seluruh ruas jalan tol.
Lalu, bagaimana jika HP tidak aktif atau tidak memiliki kuota internet?
Namun, ada kemungkinan kondisi ketika HP mati karena baterai lemah. Kalau begitu, bagaimana sistem MLFF bisa digunakan?
"Jika perangkat pengguna mati karena baterai habis, deklarasi akan terhenti secara otomatis. Ada tiga opsi yang bisa ditempuh," demikian dikutip dari buku FAQ tentang Sistem Transaksi Nontunai Nirsentuh Berbasis multi lane free flow (MLFF) di jalan tol di situs resmi Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).
Tiga opsi yang dimaksud adalah, pertama, pengguna dapat menghentikan kendaraan di rest area terdekat dan membeli tiket rute untuk sisa perjalanan.
Kedua, jika pengguna bersama penumpang lain yang sudah mendaftarkan kendaraan tersebut dalam profilenya (misal anggota keluarga), maka pengguna bisa menggunakan fitur 'pindah' (switch) agar deklarasi bisa berpindah kepada penumpang lainnya.
Ketiga, jika pengguna bersama penumpang lain yang belum mendaftarkan kendaraan tersebut, maka pengguna dapat menggunakan fitur 'undang' (invite) agar deklarasi bisa dialihkan kepada penumpang lainnya tanpa harus mendaftarkan kendaraan terlebih dahulu.
"Dengan begitu, pengguna akan terhindar dari pelanggaran akibat perangkat yang mati," katanya.
Lalu, kalau kehabisan kuota internet atau kehilangan akses internet bagaimana? Dijelaskan, data map matching antara kendaraan dan gantry sebagai unsur pembentuk rute perjalanan yang dilewati pengguna tol akan tetap bisa dilakukan ketika HP tanpa kuota internet.
"Namun untuk mengakses sistem pembayaran memerlukan akses terhadap internet. Pengguna jalan tol dapat memenuhi pembayaran jalan tol dalam jangka waktu yang telah ditentukan setelah menggunakan jalan tol agar tidak dikenakan denda. Dalam jangka waktu tersebut, pengguna dapat melakukan pengisian data internet/mencari akses internet untuk membayar perjalanan jalan tol yang telah ditentukan," sebutnya.
Bagaimana jika tidak memiliki HP canggih?
Namun, ada kemungkinan pengguna kendaraan tidak memiliki HP canggih yang bisa menginstall aplikasi Cantas. Sebab, disebutkan aplikasi Cantas hanya bisa digunakan pada perangkat yang menjalankan sistem operasi Android (Android 5 atau lebih tinggi) atau iOS (iOS 11 atau lebih tinggi).
Tapi tenang saja, sudah disiapkan juga pilihan selain transaksi tol menggunakan aplikasi tersebut. Nantinya akan disediakan pilihan transaksi pembelian route ticket atau tiket elektronik.
Tahun depan bisa dipastikan sudah bisa diterapkan, meski akan ada waktu untuk penyesuaian.
Semoga bisa buat MinTu gak telat lagi datang ke kantor deh...
Comments