Kemacetan yang terjadi di Jabodetabek saat ini membuat sebagian orang menjadi malas menggunakan kendaraan pribadi dan lebih memilih menggunakan transportasi umum.
Akhirnya mobil sahabat jarang digunakan dan hanya disimpan rapi di dalam bagasi
Jangan menganggap bahwa kendaraan yang jarang digunakan akan lebih awet dan jarang terkena kerusakan.
Justru, Mobil yang jarang digunakan memiliki potensi kerusakan yang lebih besar dibanding dengan yang aktif digunakan.
Apalagi kendaraan jarang dipakai atau dinyalakan akan terjadi beberapa komponen cepat rusak salah satu contohnya adalah aki atau baterai.
Normalnya ganti aki setiap 2 tahun, Namun karena kendaraan jarang dipakai atau dinyalakan yang menyebabkan tidak adanya siklus arus listrik untuk pengisian ulang, maka lama-lama aki akan melemah dan tidak dapat berfungsi.
Dengan demikian pergantian aki menjadi lebih cepat. Bisa satu tahun atau bahkan kurang dari satu tahun.
Selain itu juga komponen lain yang bisa cepat rusak adalah ban. Ketika kendaraan jarang bergerak maka posisi ban yang ada di bagian bawah akan menerima beban paling berat.
Ketika hal ini terjadi ban tidak seimbang. Akibatnya kendaraan akan bergetar saat dipakai berjalan.
Tangki bahan bakar ternyata juga termasuk komponen yang rusak jika mobil jarang dipakai terutama saat kendaraan dalam keadaan tangki tidak terisi full. Hal ini bisa menyebabkan adanya udara di dalam tangki.
Idealnya kendaraan itu merupakan alat mekanis yang harus digerakan. Bila memang jarang digunakan sesekali dipakai untuk pemakaian jarak dekat seperti ke pasar atau keliling komplek saja.
Dengan demikian komponen mesin atau komponen lain pada kendaraan bisa bekerja maksimal guna meminimalisir kerusakan dini.
Follow Tunas Daihatsu Official Socials:
Instagram: @tunas.daihatsu
TikTok: @tunas.daihatsu
Youtube: Tunas Daihatsu Official
Comments