Faktor efisiensi menjadi bahan pertimbangan ketika memutuskan untuk membeli mobil. Sangat wajar apabila menginginkan kendaraan yang irit, sebab ini menjadi naluri seseorang karena berkaitan dengan kondisi keuangan. Makin irit sebuah mobil, maka semakin irit pula pengeluaran.
Bahkan tak jarang ada yang menambahkan bahan aditif tertentu untuk membuatnya semakin irit lagi. Sejujurnya MinTu belum pernah coba dengan cara ini, namun pastinya pemilik kendaraan akan sangat berhati - hati dengan apa masuk ke dalam tangki bensin.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana metode untuk melakukan perhitungan BBM pada mobil. Setidaknya ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghitung konsumsi BBM pada mobil, namun cara ini juga bisa diterapkan pada sedepa motor. Pertama adalah dengan menggunakan Multi Information Display (MID), kedua menggunakan metode full to full.
Konsumsi BBM menggunakan metode MID
Fitur MID (Multi Information Display) pada kendaraan modern bagaikan jendela informasi penting. Salah satu fungsinya yang krusial adalah menampilkan konsumsi bahan bakar, baik secara real-time maupun rata-rata. Informasi konsumsi real-time disajikan berdasarkan jumlah bensin yang disuplai oleh injektor dan dihitung oleh Electronic Control Unit (ECU).
Data ini diperbarui setiap 2 detik, sehingga angkanya selalu berubah sesuai dengan kecepatan kendaraan. Semakin kencang laju kendaraan, konsumsi BBM akan semakin boros, dan sebaliknya. Saat mesin stasioner, angkanya akan menunjukkan konsumsi terendah.
Di sisi lain, MID juga menghitung konsumsi rata-rata. Perhitungan ini melibatkan variabel jarak tempuh dan diperbarui setiap 10 detik. Untuk hasil yang lebih akurat, disarankan untuk menempuh jarak minimal 90-100 km.
Perlu diingat bahwa pemilik kendaraan dapat mereset angka konsumsi rata-rata. Hal ini bisa menghasilkan angka fantastis, seperti 25 Km/liter, jika direset dan digunakan di jalanan lengang dalam jarak pendek. Namun, angka tersebut tidak mencerminkan kondisi penggunaan ideal. Semakin jauh jarak tempuh yang ditempuh, semakin akurat perhitungan konsumsi rata-rata BBM.
Konsumsi BBM menggunakan metode full to full
Cara selanjutnya yaitu dengan metode full to full. Cara ini dinilai lebih akurat daripada menggunakan metode MID. Dalam dasar metode ini, kita menghitung total jarak tempuh mobil dan membaginya dengan jumlah bahan bakar yang digunakan.
Berikut adalah rumus perhitungan dari metode full to full:
(Odometer Finish – Odometer Start) / Jarak Tempuh
Misalkan Doni ingin menghitung konsumsi BBM mobilnya. Angka pada odometer sebelum berangkat adalah 20.000 km. Kemudian, Doni melakukan pengisian bensin hingga penuh sebanyak 40 liter. Ketika bensin hampir habis, angka di odometer menunjukkan 20.600 km.
Maka langkah-langkah perhitungan konsumsi BBM dengan metode full to full adalah sebagai berikut:
(Odometer finish – Odometer start) / Jumlah BBM penuh
(20.600 km – 20.000 km) / 40 liter = 13,7 km/liter.
Kalian juga bisa menggunakan perhitungan ini untuk menentukan berapa jarak yang dapat ditempuh dengan satu liter BBM:
40 liter / 600 kilometer = 0,067 liter/kilometer.
Mudah bukan? Perlu diingat kalau metode full to full butuh kesabaran karena memakan waktu lama untuk mengisi tangki bahan bakar sampai benar-benar penuh.
Tangki bahan bakar mobil memiliki mekanisme khusus untuk mencegah guncangan bensin, sehingga proses pengisiannya lebih lambat dan membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Dianjurkan untuk mengisi bensin di tempat yang tidak ramai untuk menghemat waktu dan menghindari antrean.
Perlu diketahui bahwa konsumsi bahan bakar kendaraan tidak hanya dipengaruhi oleh spesifikasi kendaraan, tetapi juga cara berkendara. Faktor utama yang menentukan konsumsi bahan bakar adalah gaya mengemudi.
Follow Tunas Daihatsu Official Socials:
Instagram: @tunas.daihatsu
TikTok: @tunas.daihatsu
Youtube: Tunas Daihatsu Official
Comentarios